Sabtu, 22 November 2008

Bandung, 00:00

Kupacu mobilku kencang

Sembari ingatanku melayang

Kenangan ketika hendak berangkat

Kubilang pada orang-orang,

"Ku mau pergi kesana."

Mereka dengan ributnya berkata

"Kenapa harus kesana? Lebih baik kesitu saja,

jalannya lebih mudah, dan pemandangannya lebih indah.

Disitu cepat sampai, disana banyak badai."

Kuhiraukan semua itu, kututup pintu mobilku

Dan kupacu mobilku kencang

Ketika kurasakan jalanan yang begitu lengang

Tak ada orang lalu lalang

Kudengar melodi kesunyian

Hingga akhirnya petir menyambar

Sinarnya membutakan mata, suaranya menulikan telinga

Rintik hujan mulai turun menyerbu kaca mobilku

Bagai anak panah musuh hendak menusuk jantung

Namun ku hanya tersenyum, dan kureguk kopiku yang hangat

Tak takut ku dengan badai yang datang

Sebab kuyakin dibalik petir yang menyambar

Hujan yang menerpa dan angin yang meradang

Dia menunggu di balik pelangi

Dengan senyuman sehangat mentari......

1 komentar:

kurosystem mengatakan...

hhm....puisi yang bingung...

lieur!

SingSumSingDem...teu ngarti!

tapi ngarti saeutik sih! huhuhu...