Kupacu mobilku kencang
Sembari ingatanku melayang
Kenangan ketika hendak berangkat
Kubilang pada orang-orang,
"Ku mau pergi kesana."
Mereka dengan ributnya berkata
"Kenapa harus kesana? Lebih baik kesitu saja,
jalannya lebih mudah, dan pemandangannya lebih indah.
Disitu cepat sampai, disana banyak badai."
Kuhiraukan semua itu, kututup pintu mobilku
Dan kupacu mobilku kencang
Ketika kurasakan jalanan yang begitu lengang
Tak ada orang lalu lalang
Kudengar melodi kesunyian
Hingga akhirnya petir menyambar
Sinarnya membutakan mata, suaranya menulikan telinga
Rintik hujan mulai turun menyerbu kaca mobilku
Bagai anak panah musuh hendak menusuk jantung
Namun ku hanya tersenyum, dan kureguk kopiku yang hangat
Tak takut ku dengan badai yang datang
Sebab kuyakin dibalik petir yang menyambar
Hujan yang menerpa dan angin yang meradang
Dia menunggu di balik pelangi
Dengan senyuman sehangat mentari......
Can We Transcend?
14 tahun yang lalu
1 komentar:
hhm....puisi yang bingung...
lieur!
SingSumSingDem...teu ngarti!
tapi ngarti saeutik sih! huhuhu...
Posting Komentar