Sebenernya, ini udah pernah saya post di blog saya yang di-host ama Frien*****r. Tapi, daripada kagak ada yang baca, yah.....gw post sini aja deh. Walau mungkin sama kagak ada yang baca juga, tapi.....yah......whatever lah...
Orang bilang, bagaimana cara kita melihat hidup akan mempengaruhi bagaimana kita hidup. Kalau kita hidup sengsara maka akan terlepasnya kita dari kesengsaraan itu tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita mengasihani diri sendiri, hanya meratapi nasib, bersiaplah untuk berakhir jadi pengemis atau yang lebih rendah dari itu. Kalau kita ingin keluar dari kesengsaraan itu dan berjuang untuk keluar, insya Allah kita bisa keluar. Hidup ini seperti berada dalam kereta. Allah sudah menetapkan tujuannya. Bagaimanapun dan kemanapun kita bergerak, kita tetap tidak akan bisa keluar dari jalur atau rel yang sudah dipasang oleh-Nya. Namun, kita diberi kebebasan untuk melihat ke sekeliling. Meskipun tujuan dan jalur yang ditempuh semua orang sama, tapi ke arah mana kita melihat, itulah yang akan menentukan bagaimana nasib kita. Tujuan kita adalah kembali kepada-Nya. Jalur yang kita tempuh adalah takdir yang sudah Dia tentukan. Arah kita memandang adalah usaha dan do'a kita kepada Allah SWT dalam menjalani nasib kita untuk tidak menyisakan penyesalan di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar