Minggu, 29 Juni 2008

Senyuman sang jenderal

Suatu ketika Negara Sayap dan Negara Air sedang berperang. Jenderal Negara Air bernama Jenderal Khali adalah orang yang mempunyai taktik dan strategi yang hebat. Suatu ketika datang laporan dari garis depan, bahwa dua puluh prajurit telah berkhianat dan masuk ke pihak musuh. Jenderal Khali yang mendengar itu laporan itu dari seorang prajurit berseru, "APA?". Kemudian senyum sang jenderal merekah perlahan.

Sang prajurit yang melapor, kembali ke garis depan dan menceritakan mengenai senyuman sang jenderal tersebut pada kawan-kawannya. Akhirnya berita itu menyebar dan sampai ke telinga jenderal Negara Sayap. Jenderal tersebut demi mendengar berita itu, merasa takut dan menyangka bahwa ke dua puluh prajurit tersebut adalah mata-mata. Akhirnya para prajurit itu dibunuh atas perintah jenderal Negara Sayap.

(Ingatlah, senyum seorang anak kecil datang dari hati. Sedangkan kita tidak pernah tahu darimana senyuman orang dewasa berasal.)

Sejarah

Apa itu sejarah? Pertanyaan gampang. Anak SMP juga bisa jawab. Kalo gitu siapa aja tokoh sejarah terkenal? Banyak. Kalo disebutin satu-satu keburu ubanan nanti. Oke. Kita ganti pertanyaannya. Kamu mau masuk sejarah? Tentu. Sejarah siapa? Ayo jawab, sejarah siapa yang mau kamu masuki?

Ada orang yang beranggapan, hidup hanya sekali, jadi kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Buat nama kita terkenal dengan memasukannya ke sejarah atau menjadi pelaku utama dalam sejarah. Sekali lagi pertanyaannya sejarah siapa yang ingin kamu masuki? Sejarah setiap orang di dunia ini? Biar sampai anemia juga gak bakalan bisa. Karena setiap orang di dunia ini punya sejarah sendiri dimana mereka adalah pelaku utamanya. Bukan kamu, Napoleon, atau siapa pun. Setiap orang punya sejarah sendiri.

Jika ternyata kamu bisa masuk ke dalam sejarah orang lain, masalah itu terletak pada orang yang punya sejarah sendiri.Tapi saya rasa tidak ada orang yang cukup bodoh untuk menjadikan orang lain sebagai pelaku utama dalam sejarah yang dialaminya. Jadi, dengan kata lain, kamu hanya bisa menjadi pelaku utama sejarah di sejarahmu sendiri. Karena itu buatlah sejarah yang akan diingat dalam sejarah orang lain.

<Taken from my blog on Frien*****r>

Arti Kehidupan?

Sebenernya, ini udah pernah saya post di blog saya yang di-host ama Frien*****r. Tapi, daripada kagak ada yang baca, yah.....gw post sini aja deh. Walau mungkin sama kagak ada yang baca juga, tapi.....yah......whatever lah...

Orang bilang, bagaimana cara kita melihat hidup akan mempengaruhi bagaimana kita hidup. Kalau kita hidup sengsara maka akan terlepasnya kita dari kesengsaraan itu tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita mengasihani diri sendiri, hanya meratapi nasib, bersiaplah untuk berakhir jadi pengemis atau yang lebih rendah dari itu. Kalau kita ingin keluar dari kesengsaraan itu dan berjuang untuk keluar, insya Allah kita bisa keluar. Hidup ini seperti berada dalam kereta. Allah sudah menetapkan tujuannya. Bagaimanapun dan kemanapun kita bergerak, kita tetap tidak akan bisa keluar dari jalur atau rel yang sudah dipasang oleh-Nya. Namun, kita diberi kebebasan untuk melihat ke sekeliling. Meskipun tujuan dan jalur yang ditempuh semua orang sama, tapi ke arah mana kita melihat, itulah yang akan menentukan bagaimana nasib kita. Tujuan kita adalah kembali kepada-Nya. Jalur yang kita tempuh adalah takdir yang sudah Dia tentukan. Arah kita memandang adalah usaha dan do'a kita kepada Allah SWT dalam menjalani nasib kita untuk tidak menyisakan penyesalan di kemudian hari.

Kenapa pada suka doraemon?

Akhir-akhir ini, gw sering liat banyak iklan tentang perayaan doraemon kayak gitu deh. Bahkan di Bandung sini, BSM sebagai salah satu mall terbesar ngadain sebuah "taman bermain" khusus dalam rangka memperingati pemutaran film doraemon yang baru (padahal pelmnya aja belum keluar). Berhubung gw udah lama kagak beli komiknya juga (terakhir beli komiknya....kapan yah? Kelas 2 SMA gituh?), gw bertanya-tanya kenapa si ni tokoh komik tetep aja digemarin? Gw aja udah bosen gituh. Tapi gw liat dari pemutaran filmnya yang terakhir aja yang nonton itu ada yang umur 20 taun-an. Kenapa sih doraemon itu digemari banget?


Kalo diliat dari sisi cerita, mungkin nggak ada istimewanya doraemon itu. Cuma khayalan tentang seorang anak pecundang (a.k.a Nobita), yang punya penolong seorang robot (alias Doraemon) yang punya alat-alat ajaib yang kalo diliat di dunia nyata, bahkan secara fisika pun agak mustahil. Alur ceritanya juga selalu sama. Si Nobita ini suka digangguin sama teman-temannya atau punya masalah di sekolah, trus minta bantuan Doraemon yang lewat alat-alat ajaibnya selalu berusaha menolong Nobita, meskipun hasil akhirnya kadangkala nggak sesuai harapan semula. Tapi, entah kenapa mungkin di situlah letang menariknya Doraemon itu. Gw juga kadangkala kalo lagi sumpek, selalu baca lagi buku Doraemon itu. Dan, meskipun entah udah berapa kali gw baca, tetep aja gw nggak bisa ngelepasin komiknya sebelum tamat. Itulah yang bikin gw bertanya-tanya.


Mungkin, karena semua orang beranjak dewasa, mereka harus ngadepin problem yang lebih rumit dari sebelumnya. Makin bertambah umur kita, makin kompleks masalah yang bakal kita hadepin. Dan saat mental kita udah melemah akibat masalah yang bertubi-tubi itu, sifat kekanak-kanakan dalam diri kita suka muncul. Kalo katakanlah gw sebagai mahasiswa punya tugas bertumpuk sedangkan deadline-nya besok (biasa, sistem tunggu sampai akhir), terkadang muncul di pikiran gw "Coba gw punya mesin waktu, gw balik lagi trus kerjain di masa lalu" atau "Coba waktu berhenti dua jam aja" atau "Coba gw bisa ngerjain tugas ini dalam dua menit" yang semua lamunan itu malah akhirnya bikin waktu ngerjain tugas gw lebih lama.


Contoh lamunan gw di atas itu-lah yang bisa ditemuin di komik Doraemon tadi. Mesin waktu, ada. Mesin pemberhenti waktu, ada. Alat buat jadi pintar, ada. Semua itu cuma impian masa kecil yang, meskipun kita tahu nggak mungkin, tapi tetap menjaga semangat kita. Semangat kita buat bekerja, semangat buat hidup, dan semangat buat mewujudkan impian tadi. Dan kita seringkali lupa sama impian tadi, yang diingatkan lagi sama komik Doraemon dan akhirnya ngembaliin semangat kita.


Trus kadang kita suka pingin lepas dari rutinitas keseharian dan pergi berpetualang atau bersantai ke suatu tempat tanpa harus meninggalkan kamar kita. Itu pun ada di komiknya. Karena Nobita, tanpa keluar orang sedikit pun, tanpa harus cape pergi jauh, tanpa harus minta izin sama ortu, bisa berpetualang ke tempat yang dia mau langsung dari kamar tidurnya. Lewat alat yang namanya 'Pintu ke mana saja' ama 'Mesin Waktu (lagi-lagi)' cukup merengek sama Doraemon pasti bisa. Sosok Nobita sendiri yang jarang digambarkan tumbuh dewasa, juga ngegambarin perasaan kita yang terkadang ingin terus jadi anak kecil, ingin terus bermain, tanpa harus kerja keras dan mikirin kehidupan yang susah ini.


Jadi, kenapa komik Doraemon tetep digemarin, entah oleh kalangan muda atau dewasa? Karena di komik itu tersimpan keinginan-keinginan kita, impian-impian kita, saat kita masih belum teracuni sama yang namanya dunia, saat pikiran kita masih polos, masih belum tau yang namanya menipu, mencuri, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang sering melintas di pikiran kita. Dan di tengah-tengah dunia yang makin rusak ini, komik Doraemon tadi mengingatkan kita, tentang impian dan harapan masa kecil kita, tentang dunia yang damai dan subur tanpa ada kesusahan sedikit pun. Saat kita bisa main dengan gembira, dan nggak ada kebohongan yang bisa merusak itu semua.